Aku tak ingin mengubur wajahmu diliang senja
Dalam mesra raga yang sedang memluk semesta
Berpadu dengan sejuta pijar warna yang mengisa mata
Beradu dengan sebar debar yang engggan sirna
Kita selalu berimajinasikan
Dalam secuil rindu bebas yang merasa kehilangan
Kala air sudah pergi dari bisik yang menggelitik
Kala rindu terbenam dari bisik yang mengelitik
Disepertiha usia petang yang menantang
Kita harus siap tegar berucap lantang
Meski dalam degup nadi yang tak sanggup mengikhlaskan
Jua dalam bentuk kagum yang sulit untuk didamaikan
~MD
Yogyakarta, 24/10/21