Rabu, 13 Juli 2022

Sajak Hujan

Rintik hujan lebat menghulu

Riak tawa dingin ingin bersatu

Berseteru dengan campak ucap

Angin kencang yang lari terlelap


Raut dini malam memantulkan

Kilat senyawa cahya yang bersahutan

Mendiami wajah cantik tenggelam

Dengan pejam mata yang menyulam


Tuhan, dengan apa luka bumi terbasuhi

Tadah hujan yang ikhlas menguap menggunakan jemari

Disaat risau hilir mengasap panas

Disaat rindu berniat menghisap paruh nafas


~MD

Jombang, 14/11/21

Sajak RIndu #9


Dibatas angin lemah yang menyerah

Serangga malam berhenti atas sorak

Pijar lampu pedesaan mengapung hilang

Tinggal mimpi yang pergi berlalu lalang


Danyut darah putih bunga menjadi aroma

Pada nyala yang memutar ingatan senja

Setiap seri yang menghinggapi warna memancar

Setiap kelabu yang menutupi langit untuk bersejajar


Diantara keheningan yang tak pernah berhenti melangkah

Atas secuil doa dilangitkan dengan tangis yang menengadah

Memenuhi seluruh bilik diruang semesta

Bersimpuh dimata singgasana untuk meminta sebuah nama

 

~MD

Jombang, 18/11/21

Sajak Rindu #8

Pernah bergerak dalam tawa pena

Sesaat suar pagi tiba menempa

Pada ambisi yang harus ditidurkan

Juga kesal yang harus diistirahatkan


Di kota kecil penuh kesabaran

Dididiklah kita di ibu muara keikhlasan

Tentang palung tenang yang digenggam

Dan mimpi melanglang memejam terperam


Tuhan, jika waktu akan kembali menyinggahi

Izinkan;ah aku belajar memenuhi

Atas kasih yang harus dijaga

Sembari tunggu yang harus tetap menyala

~MD

Tulungagung, 08/11/21