Riak tawa dingin ingin bersatu
Berseteru dengan campak ucap
Angin kencang yang lari terlelap
Raut dini malam memantulkan
Kilat senyawa cahya yang bersahutan
Mendiami wajah cantik tenggelam
Dengan pejam mata yang menyulam
Tuhan, dengan apa luka bumi terbasuhi
Tadah hujan yang ikhlas menguap menggunakan jemari
Disaat risau hilir mengasap panas
Disaat rindu berniat menghisap paruh nafas
~MD
Jombang, 14/11/21