Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sastra. Tampilkan semua postingan

Senin, 15 November 2021

Jalanan Rimba


 Jalanan rimba gelap gulita

Candra pergi dipelupuk mata

Jangkrik, gareng diam membisu

Tulang pilu dingin memburu


Amatlah sunyi jalanan rimba

Gagak gagak jatuh tergeletak

Menunggu dara membawa bidara

Merapal mantra pelindung rimba


(Ash)

Trenggalek, 12/08/21

artikel ini bersumber dari kompasiana Asep Nurfajri


Sabtu, 06 November 2021

Tuhanpun Ingin Membisu

 


Huru hara rasa keju mozarella

Ditaburkan diatas pizza berlapis dana

Ratapan kematian pada wajah anak bangsa

Tuhanpun ingin membisu

Melihat kenyataan yang terkungkung

Oleh pena pencabut nyawa


(Ash)

Trenggalek, 15/06/21

bersumber dari kompasiana asep nurfajri

Selasa, 26 Oktober 2021

Kasihmu Tuhan

 


Tuhan

pohon, batu bersujud

dan bertasbih padaMu

sedang hamba selalu mengeluh

atas nikmat pemberian darimu


Tuhan

para makhluk giat bekerja

kerumunan semut berbaris rapi menjemput rejekinya

burung-burung memanggul setumpuk bijian

sedang hamba menumpuk kemalasan


tapi Tuhan

dari situ hamba belajar

bahwa semua bukanlah takdir

namun, pelajaran bernama ikhtiar


dari situ Tuhan

hamba mulai optimis

memapak berbagai rejeki

meskipun diujung pandang


(Ash)

Trenggalek, 13/07/21

dikutip dari kompasiana Asep Nurfajri

Sabtu, 09 Oktober 2021

Dasar Anjing


Dasar Anjing

Suka menggonggong jika,

ada yang melewatinya

hmmm mungkin sudah kebiasaanya


dasar anjing

dimanapun tempatnya

selalu saja mudah menggonggong

akkkh mungkin sudah pekerjaannya


dasar anjing

cuma menggonggong saja

namun tak sadar diri

apakah seperti itu cara,

menggambarkan sifat dengki?


(Ash)

Trenggalek.09/07/21

diakses dari kompasiana asep nurfajri

Senin, 04 Oktober 2021

Gerangan Si Emprit Kaji

 

kesana kemai mencari nafkah

tak kenal lelah dan

tak pernah pasrah

yang penting berkah


janganlaj seperti emprit kaji

berlomba-lomba bersama mentari

mengais rejeki ditengah sawah

merusak hati petani yang sedang bungah


gerangan si emprit kaji

menggorok rejeki bersama koloni

tiada usaha ingin tercukupi

serang sana serang sini


(Ash)

Trenggalek. 09/07/21

Aaaaaaahh Kamu


ahh kamu

berpakaian lusuh

berlagak sok ritus

dengan dalih zaman sudah rakus


ahh kamu

diberi banyak nikmat

masih saja menjilat

apakah tuhan kurang bersahabat?


ahh kamu 

bertetangga seperti orang gila

cibir sini cibir sana

apa surga milik dia semata?


(Ash)

Kursi Lapuk, 08/07/21

KIta Siapa?


diam diam melirik

dibalik tembok tua

sosok bocah paruh baya

tertawa dan berkata

Aku?

Kamu?

Dia?

Apa yang perlu dibanggakan?

Kita hanyalah bangkai bernyawa

mudah rusak dan

tidak tahan lama 

kelak hilang dimakan zaman


(Ash)

Pantai Konang, 08/07/21

Sajak Kopi


Setiap kopi itu kuseruput

Selalu mengingatkanku pada sesuatu

Pahitnya kopi tersebut

Sangat akrab dengan suasana waktu itu


Manis gulanya

Semanis parasmu saat tertaawa

dan pahit kopinya sepahit

dirimu yang tiba-tiba pergi


(Ash)

Trenggalek, 05/07/21

Kamis, 19 Agustus 2021

Gadis Kota


 Oh gadis kota

Wangi parfummu bagaikan candu

Memaukkan indera pencium

Terbang melayang, membuat diri ini

terjebak dalam penjara halusinasi


Oh gadis kota

Wajahmu berseri seri

Manis imut memikat hati

Seperti Ratu dunia peri

Yang hadir dari dunia fiksi


(Ash)

Trenggalek, 02/07/21

Kamis, 12 Agustus 2021

bokek


 Hati ini serasa terkoyak

Melihat harga kebutuhan semakin melonjak

ditambah hutang kos semakin banyak

Kemarin, masih kuhitung bersama tokek

Lembaran cuan dalam tas kresek

Kenapa tersisa tinggal gopek

Akkkkkhhhh sekarang aku bokek


(Ash)

Trenggalek, 01/07/21

Buta



Sudahkah mereka semua melihat
Krisis besar yang sedang melanda
dari desa sampai ke kota
Ataukah mereka buta? yang merespon
biasa saja seperti yanpa gejala

Kemiskinan, pengangguran semakin merajalela
Masyarakat kecil dibunuh mata pencahariannya
Sedang dia malah asik debat ingin kenaikan pangkat
Tuhan, sepertinya mereka sudah buta!!
Buta mata, buta hati, bahkan buta akal

(Ash)
Trenggalek, 29/06/21

Kamis, 29 Juli 2021

Corona


                    https://www.kompasiana.com/asepnurfajri/6101e3a515251041b01fc112/corona 

Huru hara corona merajalela

dari pelosok desa hingga ujung dunia

Mereka menyerang tanpa kenal usia

Tua, muda, miskin maupun kaya


Corona, engkaulah teroris sebenarnya

Membuat gempar kami semua

Datang tak pernah diundang

Tak mau oulang sebelum kenyang


Corona siapakah kamu?

Sebenarnya dari mana asalmu?

Senjata biologiskah atau

Sebagian kecil hukuman dari Tuhanku?


(Ash)

Trenggalek, 29/06/21

Minggu, 04 Juli 2021

kisah pejuang

 

Dia malu untuk bersinar

karena kabut masih bermesraan

dengan malam yang tak kunjung pulang

Ditambah dinginnya pagi menyelimuti jalan

bersama embun yang tak ingin hengkang


Lihatlah kesana

terlihat samar langkah seorang

berbondong-bondong menuju seberang

menjemput fajar yang tak kunjung datang

memberikan semangat bagi para pejuang


(Ash)

Trenggalek, 23/06/21

puisi tersebut bersumber dari Kompasiana Asep Nurfajri: https://www.kompasiana.com/asepnurfajri/60e0c71b1525107e26726182/kisah-pejuang

Kamis, 01 Juli 2021

Muak


Berulangkali aku berusaha tegar
Menata raga menapaki kehidupan
Menerjang derasnya sungai emosi
Hingga gunung-gunung masalah kulalui

Namun apalah daya
Tubuh ini renta, habis karena derita
Tersisa senyuman manja
Dibalik hati yang terluka

(Ash)
Trenggalek, 20/06/21

Selasa, 29 Juni 2021

Semangat pagi


Sembari menikmati hangatnya kopi
Kurajut tembakau dengan lihai
Kunyalakan, lalu kuhempaskan semua beban
Terbang tinggi, bersama asap lintingan

Suara teriakan ayam saling bersahutan
Diiringi langkah perginya rembulan
Diufuk timur mentari mulai bersinar
Menyambut pagi menyapa insan

Ash
Trenggalek, 19 06 21

Senin, 28 Juni 2021

Mengagumi dalam diam


Parasmu elok seperti mawar
Menarik pandangan bagi setiap insan
Mendekatimu penuh dengan rintangan
Dari duri-duri cacian yang siap menghujam

Apalah daya hamba
Yang lahir dikalangan sudra
Hanya bisa menahan rasa
Pada Cinta yang terhalang kasta

(Ash)
Trenggalek, 19/06/21

Minggu, 27 Juni 2021

Mencoba Tabah

             Mencoba Tabah

Hmmm
Semua telah terjadi
Tidak mungkin kembali
Seperti halnya hujan
Yang sudah jatuh ketanah
Seperti itulah akhir dari kisah

(Ash)
Trenggalek, 20/06/21
https://www.kompasiana.com/asepnurfajri/60d7a2d5bb44861056625b42/mencoba-tabah

Kamis, 17 Juni 2021

Menjemput Hari


Kulangkahkan kaki menyusuri jalan ini
Sambil menunggu datangnya mentari
Kusapa barisan rerumputan duri
Diatas pohon burung-burung mulai bernyanyi
Memberikan semangat untuk melewati hari

Rabu, 16 Juni 2021

Kisah Kita


Cahaya bulan telah tersuar
Siulan angin meramaikan suasana
Diiringi kerlap kerlip kunang
Bunga-bunga berdansa
Ikan-ikan menari ria
Kursi singgasana telah ditata
Duduk berdua bagai Ratu Raja

16/06/21